Cerita Seram Jalur Selatan

Kamis, 11 Juli 2013 Anda pengen cerita jalur selatan,yang sangat angker dikalangan driver bus ataupun truck?silahkan disimak,sambil minum-minum kopi.


Seramnya Jalur Selatan

kami lelah dan sangat ngantuk

Kami berdua putuskan berhenti sejenak, ya rokok-rokokanlah, dan sekedar lihat bus selatan yg melintas.. Udaranya sejuk di situ, bener kan?Tiba-tiba suasana hening sekali, wah seperti kedap suara.. Lalu, ada suara gemuruh di belakang kami, seketika kami tengok ke belakang dan Ada puluhan burung keluar darr dalam rumah, waduh ini ga beres kata temen saya, dan kamipun bergegas masuk mobil dan lanjut perjalanan.

Jalanan mulai berkelok-kelok dan berlubang, otomatis ga bisa tancap dengan kenceng.Sepi sekali saat itu, pdhal baru sekitar jam 22.00-an .Singkatnya kami sudah sampai di Majenang, sebuah kota kecamatan yg berada di paling barat Jawa Tengah.Kami berhenti di sebuah pom di majenang, untuk isi bahan bakar, dan ke toilet sebentar. Setelah clear semua, kami lanjut lagi, kemudi saya yang pegang.Perjalanan berlanjut, AC dimatikan, biar bisa isep rokok, ya rokok emang teman paling setia saat anda mengantuk dan mneyetir!.Kiri-kanan hutan jati, depan gelap, belakang gelap..temen saya tertidur pula.Komplit banget penderitaan saya, (ha ha ha lebay dikit).



Sambil konsentrasi mnghindari lubang di jalanan, saya sesekali lihat spion tengah. 20 menit berlalu, mata mulai mengantuk, hidupin rokok lg.Selesai memantik api, saya kaget di depan saya, ada sekelebat semacam anjing gitu yg melintas, otomatis rem saya injak agak dalam.Temen saya terbangun, dan cuma menepuk bahu saya, lalu dia tidur lagi. Memasuki sebuah tikungan yang cukup tajam, ada bau anyir yg tercium.

Lolos tikungan itu, jalan kembali lurus. Di belakang saya ada sorot lampu cukup terang, ternyata truk yg meyalip mobil saya.Gumam saya, ini truk double ban, kok bisa nyalip dengan kenceng ya? Wah hebat. Setelah selesai badan truk mnyalip, di bak belakang truk itu,Ada sesuatu disitu, kemudian saya dim lampu, dan, terlihat jelas sesosok pocong di situ, astagfirulah 2x..saya mnyebut nama Allah .Saya injak rem pelan, berharap menjauh dari belakang truk itu,teman saya, saya bangunkan, dan teman saya tak merespon sama sekali. Seperti tidur pulas

Saya tepikan mobil, mnghela napas sebentar, dan minum air mineral. Liat jam di tangan, pukul 23.15-an. Kembali saya tancap gas.belum sampe 5 menit, jalan mulai menikung lagi, kiri kanan hanya pepohonan rimbun. Lalu bau semacam minyak serimpi tercium oleh saya. Seketika merinding ,Ga tau kenapa, mata saya seperti diarahkan untuk lihat spion tengah,dan di jok belakng mobil saya ada sosok bayangan putih dan bau minyak menyengat sekali

Ya Allah.. itu pocong, seketika saya teriak dan meninju bahu teman saya. Dan yg terjadi, teman saya terbangun tapi mukanya terlihat pucat dan tatapannya kosong.Sumpah wajahnya seperti bukan teman saya, pucat sekali. Saya tepikan mobil langsung. (Sebentar sy merinding sekali ini...)

Tidak ada mobil, tidak ada bus, tidak ada truk. Jalan sepi sekali. Saya tampar pipi teman saya,dan dia seperti tersentak kaget, eh dia malah balas menampar saya.Setelah agak tenang, saya pun menceritakan yang terjadi kepada dia. Dia malah tertawa, dikira saya akting. Sial sekali. Kami lanjut berjalan lagi..Belum lama jalan, bau itu ada lagi, saya menutup kaca mobil. Dan ternyata teman saya juga mencium bau itu. Lalu teman saya berniat mngambil minuman di jok belakang, apa yg trjadi? Teman saya menjerit "enek poconggggg!"
Sambil menggebrak dashboard dia bilang, "aku mudun kene, aku mudun kene, aku wedi pocong"
Saya cuma terdiam, dan terus tancap gas. Lalu ada sorot lampu lg di belakang kami, pikir saya ada
kendaraan, cukup lega dalam hati. Kendaraan itu seprti hendak mnyalip kami, tapi kesulitan, karena jalan emang berkelok-kelok. Dan setelah berhasil melewati, ternyata itu adalah motor!

Dengan mata kepala saya sndiri, saya melihat pengendara motor itu, dibonceng oleh pocong.... Saya rem mobil dan banting ke kiri.Mobil kami out dari aspal, tapi masih untung tidak oleng terlalu ke kiri. Kami berhenti dan tidak bicara apapun. Tangan saya gemetaran skali.2 menit kami hening terpaku. Kembali saya buka kaca, dan kami menyulut rokok. Oke, kami melanjutkan jalan lagi. Dan apapun yg etrjadi kami harus tetep jalan.Memasuki turunan sebelum garasi BGS Trans, saya sngaja jalan agak pelan, berharap masih ada orang di garasi itu, dan mungkin kami bisa sejenak berhenti.Ternyata sepi dan gerbangnya tutup. Ya sudah kami terus saja. Setelah tikungan itu, ada tikungan lagi tapi agak curam,Lalu dari kejauhan ada kerumunan di tengah jalan. Karena jalan gelap, saya on-kan lampu jauh.. Ya Allah, ditengah jalan banyak sekali pocong
Seolah-olah seprti mnghadang kami. Teman saya trnyata juga melihat. Dia berkata "tabraken wae, kr nyebut" 30 meter sebelum menerobos kerumunan mahluk itu, tiba-tiba saja kerumunan itu seperti terbang menjauhi kami. Jumlahnya klo 10 lebih

Ya Allah, saya merinding skali, bau anyir dan minyak serimpi sangat mnyengat... Lalu kerumunan itu tiba-tiba hilang...

Saya masih tetap fokus menyetir, dan yang terjadi selanjutnya....pocong itu muncul di hadapan kami, menempel di hadapan kami. Saya rem mobil keras-keras.Saya pejamkan mata, sambil melantunkan ayat kursi.. Anehnya teman saya diam saja, ternyata dia pingsan.....Saya buka mata, pocong itu sudah tidak ada, tanpa pikir panjang saya kembali tancap gas kembali. Beberapa meter depan kami ada warung di kiri jalan
Saya berhentikan, turun, dan memesan kopi. Sembari menunggu kopi, saya tengok teman saya, dia ternyata sudah siuman, saya bawa dia keluar dari mobil

Saya agak merasa janggal, masa iya warung kopi ada di tengah hutan begini? Padhal wangon masih jauh.. Ah tak apalah, pikir saya bisa istirahat sejenak.Kami duduk di bangku luar warung itu, suasananya hening sekali. Ibu penjual tadi masih sibuk mengaduk gelas, terdengar suaranya sampai luar dari kejauhan ada sinar lampu, cukup terang, oh ternyata bis budiman. Tapi kenapa dia berhenti di depan kami? Apa sopirnya juga mau memesan kopi jg?

Ternyata tidak, sopir+crew+beberapa penumpang turun, mnghampiri lalu menarik tangan kami. Subhanallah, ternyta kami duduk diatas ranting pohon.Ranting pohon yang tumbang. Saya tengok ke belakang, ya Allah warung itu tidak ada! Dan gelap sekali di belakang tempat kami duduk tadi .driver tadi bilang agar jagan berhenti sembarangan di karangpucung ini. Karena rawan mahluk yg tidak kasat mata.

Kami masih diam dan bengong. Lalu bus tadi berlalu, dan kami lanjut jalan. Tak lama, kami sudah sampai wangon. Lega sekali rasanya.Kami pun berhenti di warung depan pom bensin wangon, untuk istirahat dan ngopi. Lelah degan kejadian aneh yg baru saja menimpa kami.

Selesai

kami hanya mereport dan memperbaiki kosata dari cerita tersebut,semoga temen-temen semua,dapat mencerna kata-katanya dan membaca ceritanya.

cerita dikutip dari : @bus_bluestar
penulisan ulang : @wsaifudin01

1 komentar:

Unknown mengatakan...

izin copy paste mas,,,buat baca baca lagi,,hehe

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Wahyu Saifudin Blogger Mohon Sopan Dalam Blogging Terima Kasih. Diberdayakan oleh Blogger.
 
 
 
 
Copyright © Berbagi Ilmu dan Wawasan | Modificated By Khairul Umam